Seni Lukis
Adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Adapun beberapa aliran seni lukis yang dianut oleh beberapa seniman lukis antara lain:
Surrealisme
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
================================================================
Kubisme
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah
Pablo Picasso dan
Georges Braque pada abad ke-20 keika masyarakat masih mengenal SUREALISME
=================================================================
Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah
Raden Saleh Sjarif Boestaman (Semarang, 1807[1] - Buitenzorg (sekarang Bogor), 23 April 1880) adalah salah seorang pelukis paling terkenal di INDONESIA
Masa kecilIbunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen, tinggal di daerah Terboyo, dekat Semarang. Sejak usia 10 tahun, ia diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang
Belanda atasannya di
Batavia. Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di
sekolah rakyat (
Volks-School).
Keramahannya bergaul memudahkannya masuk ke lingkungan orang
Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia-Belanda. Seorang kenalannya, Prof.
Caspar Reinwardt, pendiri
Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan untuk
Jawa dan pulau sekitarnya, menilainya pantas mendapat ikatan dinas di departemennya. Kebetulan di instansi itu ada pelukis keturunan
Belgia,
A.A.J. Payen yang didatangkan dari
Belanda untuk membuat lukisan pemandangan di Pulau Jawa untuk hiasan kantor Departemen
van Kolonieen di
Belanda. Payen tertarik pada bakat Raden Saleh dan berinisiatif memberikan bimbingan.
Peringatan dan penghargaan
Tahun
1883, untuk memperingati tiga tahun wafatnya diadakan pameran-pameran lukisannya di
Amsterdam, di antaranya yang berjudul
Hutan Terbakar,
Berburu Kerbau di Jawa, dan
Penangkapan Pangeran Diponegoro. Lukisan-lukisan itu dikirimkan antara lain oleh Raja
Willem III dan
Ernst dari Sachsen-Coburg-Gotha.
Tak sedikit pula yang menganugerahinya tanda penghargaan, yang kemudian selalu ia sematkan di dada. Di antaranya, bintang Ridder der Orde van de Eikenkoon (R.E.K.),Commandeur met de ster der Frans Joseph Orde (C.F.J.), Ksatria Orde Mahkota Prusia (R.K.P.), Ridder van de Witte Valk (R.W.V.), dll.
Sedangkan penghargaan dari pemerintah
Indonesia diberikan tahun
1969 lewat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, secara
anumerta berupa
Piagam Anugerah Seni sebagai
Perintis Seni Lukis di Indonesia. Wujud perhatian lain adalah, pembangunan ulang makamnya di
Bogor yang dilakukan oleh
Ir. Silaban atas perintah Presiden
Soekarno, sejumlah lukisannya dipakai untuk ilustrasi benda berharga negara, misalnya akhir tahun
1967, PTT mengeluarkan
perangko seri Raden Saleh dengan reproduksi dua lukisannya bergambar binatang buas yang sedang berkelahi.
Berkat Raden Saleh, Indonesia boleh berbangga melihat karya anak bangsa menerobos museum akbar seperti
Rijkmuseum,
Amsterdam,
Belanda, dan dipamerkan di museum bergengsi
Louvre,
Paris, Perancis.
=================================================================
Ekspressionisme
Adalah kecenderungan seorang seniman untuk mencurahkan isi hati nya atau menuangkan emosi nya ke dalam gambar nya
pelukis dengan teknik ekspresionisme pertama di indonesia adalah
Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907 - 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.Affandi dilahirkan di Cirebon pada tahun 1907, putra dari R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug, Cirebon. Dari segi pendidikan, ia termasuk seorang yang memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi. Bagi orang-orang segenerasinya, memperoleh pendidikan HIS, MULO, dan selanjutnya tamat dari AMS, termasuk pendidikan yang hanya diperoleh oleh segelintir anak negeri. Namun, bakat seni lukisnya yang sangat kental mengalahkan disiplin ilmu lain dalam kehidupannya, dan memang telah menjadikan namanya tenar sama dengan tokoh atau pemuka bidang lainnya.Biografi
Pada umur 26 tahun, pada tahun
1933, Affandi menikah dengan Maryati, gadis kelahiran
Bogor. Affandi dan Maryati dikaruniai seorang putri yang nantinya akan mewarisi bakat ayahnya sebagai pelukis, yaitu
Kartika Affandi.
Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis. Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok
Lima Bandung, yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah
Hendra Gunawan,
Barli,
Sudarso, dan
Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Kelompok ini berbeda dengan
Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun
1938, melainkan sebuah kelompok belajar bersama dan kerja sama saling membantu sesama pelukis.
dan ada juga pelukisa ekspresionisme lainnya
Matthias Grünewald dan
El Greco bisa disebut ekspresionis.
=================================================================
Fauvisme
Adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve" (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d'Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.
Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.
Fauvisme adalah aliran yang menghargai
ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis.
=================================================================
Realisme
Di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.
Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.
=================================================================
Naturalisme
Di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan setting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.
salah 1 pelukis dari
INDONESIA yang menggunakan teknik ini adalah
Basoeki Abdullah (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 25 Januari 1915 – meninggal 5 November 1993 pada umur 78 tahun) adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka Jakartadan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan Indonesiadan nama ayah nya adalah Abdullah Suryosubro ( ia yang mewarisi basoeki abdullah melukis )
Kehidupan Pribadi
Basoeki Abdullah selain seorang pelukis juga pandai menari dan sering tampil dengan tarian wayang orang sebagai
Rahwana atau
Hanoman. Ia tidak hanya menguasai soal kewayangan, budaya
Jawa di mana ia berasal tetapi juga menggemari komposisi-kompasisi
Franz Schubert,
Beethoven dan
Paganini, dengan demikian wawasannya sebagai seniman luas dan tidak Jawasentris.
Basoeki Abdullah menikah empat kali. Istri pertamanya Yoshepin (orang Belanda) tetapi kemudian berpisah, mempunyai anak bernama Saraswati. Kemudian menikah lagi dengan Maya Michel (berpisah) dan So Mwang Noi (bepisah pula). Terakhir menikah dengan Nataya Narerat sampai akhir hayatnya dan mempunyai anak Cicilia Sidhawati
Basoeki Abdullah tewas dibunuh perampok di rumah kediamannya pada tanggal 5 November 1993. Jenasahnya dimakamkan di Desa Mlati,
Sleman,
Yogyakarta.
=================================================================
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.
warna hitam tidak termasuk ke dalam aliran seni lukis IMPRESIONISME karena warna hitam tidak termasuk ke dalam unsur cahaya
Itulah beberapa aliran yang dikenal dalam dunia seni lukis ...